Sudahkah Kau Temukan Guru yang Memelihara Jiwa dan Ragamu? (Dars Ustadzah Halimah Alaydrus)

 DAURAH PUNCAK KESEHARIAN RASULULLAH



"Muliakanlah akhir dari segala sesuatu

  Agar akhir hidupmu

  Allah muliakan dengan Husnul Khotimah"

  Kalam Habibana Umar bin Hafidz

"Siapa yang membuka bagi dirinya pintu kebaikan, Maka Allah membukakan baginya 70 pintu kebaikan". Dan Allah akan memudahkan segala urusan bagimu jika diawali dengan kebaikan. Perlu diketauhi bahwasanya yang paling menjadi asbabnya seorang anak menderita ialah apabila mereka menjadi anak-yatim/kehilangan orang-tuanya. 

Dalam kehidupan, kita memiliki 3 orangtua, sehingga semua keadaan akan menjadi baik-baik saja. Namun apabila kehilangan, maka akan menjadikanmu kehilangan arah. Siapa mereka?

1. Orang-tua : untuk raga kita khususnya apabila anak kecil yang lebih dibutuhkan ialah ibunya. Untuk memastikan tumbuh-kembangnya sehingga diharapkan mampu memberi cinta dan yang kemudian menjadi madrasah yang utama bagi anak-anaknya.

2. Anak juga memerlukan orang-tua untuk akalnya sehingga dapat berfikir dengan benar. Merekalah  Guru. "Siapa yang disesatkan oleh Allah di jalannya, Maka ia tidak mendapati dalam hidupnya seorang guru". Mencari guru itu diwajibkan. Guru itu diperlukan. Hal penting yang harus kamu minta ialah Guru sama halnya seperti kamu meminta rizqi-rizqi yang dzohir. Kamu juga harus minta pada Rabbmmu seorang Guru.

"Ya Allah hadirkanlah dalam hidupku seorang guru, yang dapat membimbingku sehingga aku dapat menjalankan syariat sesuai ketentuanMu".

Dalam kehidupan kita perlu seseorang untuk membimbing kita. Karena terkadang hal yang paling kamu syukuri saat ini, bisa menjadi hal yang paling kamu sesali. Dan begitu pula sebaliknya. Berapa banyak hal yang kamu kira musibah, ternyata ia adalah berkah dan sebaliknya. 

Sehingga kita perlu guru untuk membimbing kita, untuk mengetahui makna dan memahami ayat-ayat Al-Qur'an. Maka mintalah juga agar Allah mengakaruniakan padamu guru yang dapat membimbingmu. Sebab kehidupan ialah sebuah perjalanan. Hubabah Maryam istri dari Murobbi kita Al-Allamah Habib Zein Bin Smith hafidzahullu ta'ala yang kini menjadi Mufti Madinah berkisah:

Suatu hari saya didatangi oleh seorang tamu perempuan, dan mendapati beliau sedang memandang foto habib Zein Bin Smith dengan penuh khidmat. 


(Foto Al-Allamah Habib Zein bin Smith Madinah) 

Sumber: Harakah.Id 

Saya dekati perempuan tersebut dan dia berkata

"Hubabah Maryam, Apakah dia suamimu?" 

"Naam" jawab Hubabah Maryam.

Tamu Perempuan tersebut kemudian mengulang pertanyaannya hingga tiga kali. Tamu perempuan tersebut berasal dari riyadh dan baru sampai tadi malam di kediaman Habib Zein bin Smith. Perempuan tersebut kemudian bercerita

"Beberapa waktu sebelumnya, dia meminta kepada Allah untuk dihadirkan seorang guru dengan memperbanyak sholawat dan berdoa. Suatu Malam ia tidur usai melaksanakan sholat isya' dan wirid-wiridnya. Lalu ia bermimpi ada seseorang masuk ke dalam kamar tersebut dan membangunkannya.

"Fathimah Quumi

Ia kemudian bangun. Laki-laki itu kemudian berkata

"Apakah kamu sudah mengerjakan witir?"

"Belum" 

"Bangunlah sholat witir agar sesuai dengan hadist Rasul dan Kalamullah."

laki-laki tersebut kemudian berjalan keluar kamar.

"Man Antum" tanynya kepada laki-laki tersebut.

"Ana Zein Bin Smith"

Ia kemudian bangun dan bersyukur karena mimpinya. Ia mendapatkan guru mursyid. Usai melaksanakan perintah tadi. Ia segera mencarinya di internet. Kemudian beliau mengiyakan bahwasanya laki-laki tadi yang menemuinya ialah Habib Zein Bin Smith sesuai dengan hasil pencariannya di internet. Kemudian ia diantarkan oleh suaminya menuju ke kediaman Habib Zein Bin Smith. 

Tamu perempuan tersebut mengakhiri kisahnya dan berkata kepada Hubabah Maryam

"Izinkan saya menjadi murid beliau"

Maka mintalah kepada Allah, agar Allah memberikan seseorang sehingga akalmu dapat berfikir. Maka mintalah, agar akalmu tidak menjadi yatim.

Habib Ali Shohibus Simtudh Dhuror mengatakan "Nabi Muhammad adalah bapak untuk ruhmu". Nabi Muhammad SAW menyatakan dalam hadistnya 

"Aku adalah Kiblat bagi ruh kalian"

kita pastikan apakah ruh kita sudah mendekat kepada Nabi Muhammad SAW.

kita tidak tahu seberapa waktu yang kita punya.

Tapi seberapa waktu yang kita punya akan singkat jika digunakan untuk mendekat ke Rasulullah.

Kalamnya Allah

"Siapa yang mendekat padaku satu jengkal

"Aku akan mendekat padanya satu hasta

"Siapa yang mendekat padaku dengan berjalan

"Maka aku akan mendekat padanya dengan berlari.


Nabi Muhammad ialah Washilatuna Ilallah (Perantara kita kepada Allah)

Apabila satu ruh telah dipandang oleh Rasulullah.

Maka Rasulullah akan memapahmu.

Seorang anak apabila memiliki orang yang mengurusnya maka ia akan menjadi anak yang sehat.  Begitu pula seorang murid, maka ia akan dapat berfikir dengan baik. Sehingga menjadi ruh yang Arifbillah dan Washilu Ilallah. Sebab Nabi Muhammad ialah Abul Akbar. Maka mendekatlah kepadanya agar ruhmu faham akan intisari kehidupan, hakikat dari segala sesuatu dan faham hakikat ia diciptakan.

Ketika ruh dalam pengawasan Abul Akbar. 

Maka ruh itu naik dan melambung tinggi.

Hingga sahabat mengatakan 

"Wahai Rasulullah saat aku dihadapanmu, Maka seolah dunia tidak ada artinya bagi kami."

Nabi Muhammad tersenyum dan menjawab

"Tentu saja, apabila kamu tidak berada di hadapanku. Maka pastilah kalian telah melipat alamnya para Malaikat"

hingga Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq mengatakan

"Andai dibuka hijab, hingga aku melihat surga, neraka dan apapun itu. Tidak akan pernah menambah keimananku. Karena bagiku semuanya nyata".

Imam Jazuli merupakan Mushonnif/ Pengarang Kitab Dalailul Khoirot dan seorang Sufi. yang mana banyak para ulama' di Indonesia maupun luar negeri yang mengamalkan kitab beliau. 

Alkisah suatu waktu saat beliau menjadi seorang yang faqih dan ulama'. beliau melakukan safar ke suatu daerah. kemudian saat beliau batal wudhu. Sebagai seorang ulama' tentu beliau segera mencari air untuk berwudhu' dan tajdidul wudhu (Memperbarui Wudhu'). Beliau sudah menjaga wudhu' sejak jaman ratusan silam. beliau kemudian mendapati sumur di belakang rumah orang. Namun saat beliau melihat, ternyata sumur itu terlalu dalam. Sehingga beliau kemudian mendapati seorang anak kecil perempuan dan memanggilnya untuk meminta timba. 

"Apakah kamu memiliki timba?"

Saat menatap laki-laki tersebut, anak perempuan tersebut kemudian bertanya

"Apakah kamu Imam Jazuli yang terkenal itu?"

"Naam betul" jawab Sang Imam.

Tak puas mendengar jawaban tersebut. Anak perempuan tersebut kemudian bertanya lagi hingga tiga kali. Imam Jazuli merasa tidak ada kaitannya antara dirinya dengan timba. tak lama kemudian anak perempuan tersebut kembali bersuara.

"Mengapa kamu meminta timba sedangkan dirimua ialah Imam Jazuli" 

Anak tersebut kemudian berdiri di bibir sumur.

"Ia nak dan aku perlu timba" jawab Imam Jazuli

"Untuk ambil air syeikh" selanjutnya berkomat-kamit dan meludah ke sumur tersebut. air di sumur tersebut naik ke permukaan

"Wudhulah Syeikh, Bukankah kamu adalah Syeikh Jazuli. Silahkan wahai syeikh"

Syeikh jazuli dengan keheranan, berwudhu sambil bertanya-tanya didalam hatinya. Usai berwudhu, imam Jazulipun bertanya

"Apakah kamu melakukannya saat ingin berwudhu?" tanya Imam Jazuli

 anak perempuan tersebut mengangguk.

"Bagaimana cara kamu melakukannya?" tanyanya kembali.

Rupanya sejak kecil, ibu dari anak perempuan tersebut membesarkannya dengan sholawat hingga ia mulai bisa berbicara. Kata yang diucapkannya ialah sholawat. Dongeng yang dibacakannyapun tentang Nabi Muhammad. Bahkan hingga makanpun dijelaskan bagaimana sunnah makannya Nabi Muhammad. Hingga adab ke kamar mandi dan seterusnya.

Ibunya mengenalkan anak tersebut kepada Nabi Muhammad. Sehingga Anak perempuan tersebut lisannya selalu basah dengan Rasulullah, Mengidolakan Rasulullah. Ia menjadi anak yang sedari kecil telah menjadi followersnya Nabi Muhammad. Sehingga di usia saat ini. Allah memuliakannya dengan  karomah dan dilihat oleh Syeikh Jazuli. setelah kejadian tersebut Syekh Jazuli kemudian menuliskan sholawat agar ruh para pembacanya dekat dengan Rasul.


Tidak ada yang lebih bisa menggunakan otak atau fikirannya dengan baik, daripada orang-orang yang tidak memiliki guru.

Sebagaimana anak yang bahagia, yakni yang dicintai dan dididik oleh orang-tuanya. 

Murid yang paling berkah ialah murid yang dipandang dengan rahmat oleh gurunya.

Ruh yang paling Indah ialah ruh yang telah dididik, dipelihara oleh Abul Akbar.

Maka resolusimu di awal tahun 2022.

Bagaimana kamu menjadi anak yang berbakti kepada para orangtuamu?

Sehingga menjadi badan yang sehat dan ruh yang lebih terjaga dan indah kondisinya.

Wallahu A'lam Bishshowab


Nafisah Hasan 

Pasuruan, 31 Desember 2021 

*Catatan ini berisi tulisan yang alfaqir rangkum saat mengikuti "Daurah Puncak Keseharian Rasulullah" yang diselenggarakan oleh Kariimah. id dan Darum Online dengan narasumber Ustadzah Halimah Alaydrus.

** Jazakumullah Ahsanal Jaza' khususnya kepada Syarifah Hubabah Halimah Alaydrus sebagai narasumber yang mengisi daurah dan isi ceramahnya beliau saya tulis dengan segala kekurangan. Serta  kepada Segenap Asatidzah dan Panitia Kariimah.id dan Darum Online asuhan Hubabah Ummu Ba'agil yang telah menyelenggarakan Daurah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ya Allah. . . Aku Pulang . .

Surga Dunia itu bernama Tarim Al-Ghanna'